Browse »
Home » Archives for Oktober 2013
Bahan - bahan dan bumbu - bumbu yang dibutuhkan antara lain sbb:
Daging kelinci segar 250 gr
Santan dari satu butir kelapa yang tua [kurang lebih 1,2 ltr]
Bawang merah , bawang putih, ketumbar, kemiri, lada, kunyit, jinten, garam.
Lengkuas, cengkih, daun jeruk, daun salam daun kunyit dan sereh.
Minyak sayur untuk menumis bumbu.
Cara menyajikan resep gulai daging kelinci
Bersihkan daging kelinci dan rebus dalam wadah hingga empuk dan angkat dan potong sesuai selera [kaldu jangan dibuang], kelapa setelah di parut diuleni untuk membuat santan dan sambil menghaluskan bumbu - bumbu seperti, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lada, garam, kunyit, lengkuas, setelah halus segera panaskan minyak sayur dan tumis hingga harum aromanya.
Masukan daging kelinci yang sudah direbus kedalam bumbu tumis, aduk rata, masukan daun salam, daun jeruk, cengkih, sereh yang sudah dimemarkan terlebih dulu dan diamkan sesaat.
Masukan kaldu daging kelinci, aduk - aduk dan biarkan mendidih, kemudian masukan santan kental kedalam masakan, aduk - aduk terus hingga mendidih, tambahkan gula merah secukupnya dan aduk terus sampai yakin santan sudah mendidih. Sajikan disaat sudah matang. Selamat mencoba!
[Baca Lebih Lengkap...]
Definisi :
Silase merupakan awetan segar hijauan pakan setelah mengalami prosesinsiLase (fermentasi) oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob (proses tanpa udara/oksigen). Untuk memacuterbentuknya suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan karbohidrat mudah dicerna,misalnya tetes,dedak,onggok,jagung dan lain-lain.
Tujuan :
Tujuan pembuatan silase adalah agar :
- Hijauan makanan ternak yang didapatkan,masih bermutu tinggi dan tahan lama serta dapat diberikan pada ternak saat musim kemarau yang panjang atau musim paceklik.
- Untuk menampung kelebihan produksi hijauan pakan ternak atau
memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik, tetapi belum
dipergunakan.
- Mendayagunakan hasil sisa pertanian atau hasil ikutan pertanian
Cara Pembuatan Silase Komplit
1. Meyiapkan bahan
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni:
a. Tanaman Pakan Ternak (TPT) Bahan tanaman pakan Ternak digunakan sebagai sumber serat utama. Bahannya bisa berasal dari hijauan dan limbah-limbah pertanian. Bahan yang berasal hijauan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), Jagung (Zea mays), daun gamal, Sorghum dan rumput-rumput lainnya. Limbah-limbah pertanian bisa berasal sisa panen seperti jerami padi, jerami kedelai juga dapat digunakan. Untuk bahan lainnya dapat dilihat di artikel table bahan pakan di sini
b. Bahan Pakan Penguat/ konsentrat. Kelompok bahan pakan penguat/ konsentrat dapat berupa dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain. Untuk bahan-bahan dari bahan pakan konsentrat ini selain untuk memperbaiki kandungan nutrisi dari pakan yang dihasilkan juga berfungsi sebagai substrat penopang proses fermentasi (ensilase).
c. Bahan Pakan Tambahan. Bahan tambahan atau bahan aditif dapat terdiri dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.
2. Meyusu formula bahan
Secara mudah perbandingan presentase penyusunan formulasi pakan silase komplit dari ketiga kelompok bahan tersebut diatas terdiri dari Tanaman pakan ternak : Konsentrat : Aditif formula 70 % : 20% : 10% atau 60 % : 30 % : 10 %. Perbandingan formula didasarkan pada persentase berat dari ketiga bahan diatas.
3. Pecampuran
Sebelum dilakukan pencampuran timbang bahan sesuai formula diatas. Urutan Pencampuran dilakukan dengan urutan
- Komponen bahan tambahan/aditif dicampur dulu dengan bahan pakan penguat/ konsentrat hingga merata selanjutnya dicampurkan ke bahan dari tanaman pakan ternak (TPT). Jika kondisi hijauan atau limbah pertanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai + 20 persen dari total bahan.
- Masukkan bahan silase (adonan dari 3 bahan diatas) kedalam silo bisa terbuat dari beton/semen atau drum yang telah dilapisi plastik tebal.
- Jika memakai silo drum, tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam keluar. Kemudian ikat plastik tersebut secara rapih, rapat dan tidak ada udara masuk ke dalam, serta jangan sampai bocor. Tutup drum rapat-rapat dengan penutupnya.
4. Proses fermentasi
Setelah semua bahan dimasukkan dan tertutup rapat dalam drum kemudian diperam dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari). Silase dapat dibuka (dipanen) untuk diberikan langsung kepada ternak. Apabila silase yang dibuat tidak langsung diberikan pada ternak, silase jangan dibuka dalam waktu lama. Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat disimpan hingga 4 – 8 bulan.
5. Pemberian pada ternak
Pada waktu pemberian kepada ternak jangan sering dibuka-tutup, dalam 1 hari cuma boleh dibuka 1 kali (untuk makan ternak pagi dan sore dikeluarkan sekaligus) sebab kalau sering dibuka tutup kualitas silase akan cepat rusak. Apabila ternak belum terbiasa makan silase, silase diberikan sedikit demi sedikit dengan cara dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa dapat seluruhnya diberikan silase sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan untuk proses pembuatan silase dengan bahan dari jerami padi seperti berikut ini :
Amoisasi jerami padi
Proses amoniasi dengan menggunakan larutan urea berperan untuk :
- Menghidrolisa ikatan lignin-selulosa.
- Menghancurkan ikatan hemiselulosa.
- Memuaikan atau mengembangkan serat selulosa sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa.
- Meningkatkan kadar nitrogen sehingga kandungan protein kasar juga meningkat
Mafaat amonisasi :
1. Memperkaya kandungan protein 2 sampai 4 kali lipat dari kandungan protein semula
2. Meningkatkan daya cerna.
3. Meningkatkan kuantitas konsumsi pakan
Cara pembuatan :
1. Jerami padi ditimbang dan dipotong-potong/ dicacah (5-10 cm)
2. Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari bobot jerami padi yang digunakan
3. Disiapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan (30% air digunakan untuk melarutkan urea)
4. Silo (dapat berupa lubang di tanah, drum, atau plastik besar) sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik.
5. Masukkan jerami padi ke silo membentuk lapisan setebal 20 cm,disemprot dengan larutan urea secara merata. Jerami padi disusun dan membentuk tumpukan ke atas.
6. Ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat minggu.
7. Setelah penyimpanan, tutupdibuka dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.
Pengolahan jerami padi secara biologis
Adalah pengolahan jerami padi dengan memanfaatkan koloni mikroba tertentu untuk proses fermentasi jerami padi, misalnya starbio.
Cara pembuatan :
Jerami padi ditumpuk 30 cm, kalau perludiinjak-injak lalu ditaburi urea dan starbio masing-masing 0.6 %/berat jerami padi dan kemudian disiram air secukupnya mencapai kelembaban 60 %, dengan tanda-tanda jerami padi diremas, apabila air tidak menetes tetapi tangan basah berarti kadar air mendekati 60 %.
1. Tahapan point tersebut diulangi hingga ketinggian mencapai ketinggian tertentu (minimal 1,5 meter).
2. Tumpukan jerami padi dibiarkan selama 21 hari dan tidak perlu dibolak-balik.
3. Setelah 21 hari jerami padi dibongkar laludiangin-anginkan atau dikeringkan.
4. Jerami padi diberikan pada ternak sapi atau dapat disimpan sebagai stok pakan.
Sumber artikel :
- [PDF]SILASE - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.deptan.go.id/
- http://www.lembahgogoniti.com/artikel/29-pakan-kambing/127-cara-pembuatan-silase-komplit.html
- http://www.dispertan.sukoharjokab.go.id/pengolahan-jerami-padi-sebagai-pakan-ternak-sapi/
[Baca Lebih Lengkap...]
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan organisasi Unit Eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang sebelumnya bernama Direktorat Jenderal Peternakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian disebutkan bahwa Kementerian Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertanian dalam pemerintahan yang dalam pelaksanaan tugasnya mencakup fungsi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian.
Link Download
http://ditjennak.deptan.go.id/index.php?page=download&action=info
[Baca Lebih Lengkap...]
Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian
No.
Jenis bahan
BK(%)
PK(%)
LK(%)
SK(%)
TDN(%)
1
Ampas tahu
10,788
25,651
5,317
14,527
76,000
2
Ampas kecap
85,430
36,381
17,257
17,816
89,553
3
Ampas bir
31,174
26,448
10,254
7,059
78,708
4
Ampas brem
81,634
3,130
2,120
2,111
55,826
5
Ampas gula cair
34,314
5,106
6,237
8,014
54,956
6
Bungkil kopra
90.557
27.597
11.216
6.853
75.333
7
Ampas bir
31,174
26,448
10,254
7,059
78,708
8
Bungkil klp sawit
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
9
Bungkil kcg tanah
91,447
36,397
17,242
0,895
71,721
10
Bungkil klp sawit
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
11
Bungkil kedelai
89,413
52,075
1,011
25,528
40,265
12
Bungkil tengkuang
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
13
Dedak padi
91,267
9,960
2,320
18,513
55,521
14
Bungkil tengkuang
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
15
Kedelai BS
85,430
38,380
4,840
17,810
69,930
16
Onggok kering
90,170
2,839
0,676
8,264
77,249
17
Tumpi kedelai
91,417
21,134
3,029
23,179
69,425
18
Tumpi jagung
87.385
8.657
0,532
21.297
48,475
19
Tepung gaplek
87,024
2,412
0,792
8,930
73,489
20
Polard
89,567
16,412
4,007
5,862
74,828
21
Molasses
30,232
8,300
-
-
63,000
Keterangan:
- BK=Berat Kering
- PK=Protein Kasar
- LK=Lemak Kasar
- SK=Serat Kasar
- TDN=Total Digestible Nutrient (Kecernaan nutrisi bahan total)
Tabel 2. Bahan Pakan dari Pertanian
Nama Bahan
Protein %
TDN %
Klobot Jagung
5,15
49,54
Jerami Padi
4,91
45,05
Jerami Kedele
11,96
42,74
Jerami Kulit kedelai
8,00
58,90
Jerami Kacang Tanah
12,94
62,29
Jerami Kacang Panjang
12,94
62,29
Jerami Kacang Otok
16,05
48,93
Jerami Kacang Hijau
23,26
58,08
Kulit coklat
15,04
55,52
Kulit Kacang tanah
5,77
31,70
Kulit Klenteng
13,13
52,32
Tongkol Jagung
5,62
53,08
Pucuk Tebu
5,57
55,29
Daun Ketela Pohon
16,46
37,42
Batang Ketela pohon
5,89
48,15
Komak
22,14
70,98
Bhengok
14,25
49,42
Rumput lapang
6,51
49,65
Alang-alang
7,33
32,03
Rumput Gajah
10,02
67,68
Setaria
9
58,02
Keterangan:
- TDN=Total Digestible Nutrient (Kecernaan nutrisi bahan total)
Tabel Kandungan Nutrisi Hijauan Legimunosa
No.
Jenis bahan
BK(%)
PK(%)
LK(%)
SK(%)
TDN(%)
1
Daun Ubi Jalar
87
14,32
3,64
11,7
67,3
2
Daun Ubi Kayu
88,69
20,4
8,73
13,49
65,3
3
Gliricida / gamal berbunga
89,7
19,1
3
18
69
4
Gliricida / gamal muda
90,1
22,7
4
13,3
75
5
Tepung daun alfafa
90,5
20
3,6
22
74,1
6
Alang- Alang
91,81
6,5
1,88
18,2
54
7
Rumput teki
91,4
11,9
2,9
29,7
57
8
Daun bambu
91,27
4,24
8,11
27,2
36,42
9
Daun kelapa
91,74
7,23
3,7
3,6
42,28
10
Daun pisang
94,6
5,79
6,06
34,05
73,5
11
Rumput gajah
89,9
9,1
2,3
33,1
46
12
Tebon jagung 34-56
91,1
10,7
2,1
30,5
59
13
Tebon jagung 56-70
92,2
9,9
1,9
29,6
54,3
14
Tebon jagung 99-112
91,3
9,2
2,3
25,7
49,6
Keterangan:
- BK=Berat Kering
- PK=Protein Kasar
- LK=Lemak Kasar
- SK=Serat Kasar
- TDN=Total Digestible Nutrient (Kecernaan nutrisi bahan total)
Komposisi Kandungan Kaliandra
Hijauan
PK (%)
EK(kkal/kg)
SDN (%)
Lignin (%)
Abu (%)
Ca (%)
Kaliandra
22,4
46,30
24,0
19,95
7,5
1,6
Komposisi Kandungan Hijauan Turi
Hijauan
PK (%)
EK(kkal/g)
SDN (%)
Lignin (%)
Abu (%)
Ca (%)
Turi
30,1
4.825
24,4
2,7a
7,5
1,5
Sumber :
- http://disnak.jatimprov.go.id/feednet/chopin/fn_querynutrisi.php
- http://www.lembahgogoniti.com/artikel/29-pakan-kambing/66-tabel-kandungan-nutrisi-bahan-pakan-ternak.html
[Baca Lebih Lengkap...]
Pemberian obat-obatan ( antibiotik ) ternyata selain berdampak positif terdapat pula dampak negatifnya bagi kesehatan kelinci. hal ini SR mengambil lnformasi dari situs MediRabbit.com. Untuk hal itu sayangilah hewan peliharaan kita dan SR anjurkan untuk pengobatan dengan menggunakan obat-obatan alami.
Dibawah ini terdapat tabel nama-nama antibiotik dan efeksamping setelah penggunaannya:
Antibiotik
|
Efek Samping
|
Ampisilin | 40 - 100% enteritis fatal, ( tergantung dosis ) |
Amoksisilin | Diare setelah pemberian oral. |
Sefaleksin | Diare setelah pemberian oral. |
Klindamisin | 50 - 100% enteritis ( radang usus ) fatal, ( tergantung dosis ) |
Eritromisin | Diare |
Lincomycin | 33-100% enteritis ( radang usus ) fatal, ( tergantung dosis ) |
Minocycline | Mempengaruhi pertumbuhan |
Penisilin | kronis enteritis (radang usus) setelah pemberian oral. Injeksi sefalosporin telah terbukti aman |
Spectinomycin | Diare |
Spiramisin | Gugup |
Tilmicosin | Reaksi merugikan ( fatal ) |
Tylosin | Diare |
Vancomycin | Toksisitas akut dengan mortalitas 100% |
Sumber: http://www.medirabbit.com/Unsafe_medication/dangerous_antibiotics.htm
[Baca Lebih Lengkap...]