Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheriyang baru ditemukan pada tahun 1972. [Baca Lebih Lengkap...]

Anatomi Kelinci



Share on :


Morfologi Kelinci
Morfologi luar kelinci (Lepus nigricollis) Tubuh kelinci (Lepus nigricollis. Di bagi menjadi empat bagian yaitu: Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang ubuh bagian luar kelinci (Lepus nigricollis) di lapisi oleh kulit danditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung silindris. Mempunyai gigi seriyang di gunakan untuk memotong-motong makanan sebelum makanan ditelan. Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang (Rictche,1983).
Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih, mungkin asalah bentuk adaptasi kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada setiap kaki terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan ujung–ujung kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg  sampai 2 kg beratnya. Biasanya bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan biasanya warna gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails putih diatasnya). Sistem reproduksi tersusun atas sistem genital interna dan eksterna. Pada hewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus.

Anatomi Kelas Mamalia

1. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf  menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984).

2. Sistem Rangka
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaannya sambung menyambung pada bagian tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang tendon tertentu yang berisi sel-sel tulang dikenal sebagai ossemoidus. (Jasin, 1984).
Sistem skeleton pada kelinci sama seperti pada mamalia lainnya (termasuk manusia). Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisipus), 2 buah di atas dan satu buah dibawah, gigi taring (caninus) tidak terdapat pada kelinci, gigi premolar (3 buah di atas dan 2 buah dibawah), gigi molar (3 buah di atas dan 3 buah di bawah) (Brotowidjoyo, 1994). Rangka dan otot memepunyai hubungan kerja sama yang erat dengan otot. Bahan rangka dibina atas 3 komponene, yaitu : tulang, tulang rawan dan jaringan pengikat (Yatim, 1996).

3. Sistem Otot
Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel otot polos berbentuk gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium. Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung. Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan (involunter).

4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis) terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus nigricollis) dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus nigricollis) berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari (Brotowidjoyo, 1994).
                           
5. Sistem Pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus (Brotowidjoyo, 1994).
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah :
  1. Nares eksterna (Lubang hidung luar)
  2. Cavum nasalis (rongga hidung)
  3. Nares internal (lubang hidung dalam)
  4. Pharink (tekak)
  5. Larynk (jakun)
  6. Trachea (tenggorok)
  7. Bronchus (cabang dari trachea)
  8. Bronchiolus (cabang dari brochus)
  9. Alveolus (kantong udara)

6. Sistem Peredaran Darah
Menurut Yatim (1996), sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri (Brotowidjoyo, 1994).Menurut Anynomous (2007), rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus nigricollis) merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas (Yatim, 1996) :
  1. Pembuluh nadi
  2. Pembuluh balik
  3. Pembuluh kapiler
  4. Pembuluh limfa

7. Sistem Ekskresi
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous,  2007). Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra (Campbell, 2003).

8. Sistem Reproduksi
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan (Brotowidjoyo, 1994). Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi (Oliver, 1984).

Sumber Artikel   : 
- http://ilmubiologi.com/search/anatomi-dan-morfologi-kelinci
- http://saruedisimamorae.blogspot.com/2012/09/morfologi-dan-anatomi-kelinci.html
Sumber Gambar : http://google.com/


Responses

5 Respones to "Anatomi Kelinci"

kelinci mengatakan...

Bagus & bermanffat artikelnya. Thanks
kelinci


Kamis, 05 Januari 2017 pukul 16.34.00 WIB
Sadyah mengatakan...

Thc intinya..bermanfaat


Selasa, 31 Oktober 2017 pukul 20.26.00 WIB
Sadyah mengatakan...

Thc intinya..bermanfaat


Selasa, 31 Oktober 2017 pukul 20.27.00 WIB

Posting Komentar

Kelinci Sumatra (Nesolagus Netscheri)

Sekelompok peneliti dari University of Delaware berhasil merekam gambar seekor kelinci di pedalaman hutan Sumatra. Bukan kelinci biasa, kelinci yang ditemukan merupakan kelinci belang Sumatra (Nesolagus netscheri), salah satu spesies hewan paling langka di dunia yang sebelumnya baru pernah tertangkap kamera sebanyak tiga kali saja.
[Baca Lebih Lengkap...]
 
© 2013